Saturday, December 28, 2013

Ingin Seperti...

Kamu ingin aku seperti edelweiss bukan seperti mawar yang menyimpan duri dan bisa melukaimu kapan saja.
Bukan juga seperti ilalang yang diacuhkan orang.
Tapi kamu membuatku terlihat menjadi sesosok mawar dan itu melukaimu...
Membuat ku menjadi ilalang dan diacuhkan mu....

Dan aku....

Aku ingin kamu seperti langit bukan seperti awan, karna langit tak pernah memberikan mendung.
Aku ingin kamu sepertii matahari bukan seperti bulan, karna cahaya bulan terpancar dari matahari.

dan jangan pernah kamu menciptakan pelangi, karna untuk membuatnya kamu harus mendatangan hujan mungkin beserta petir.
dan jangan pernah menjadi seperti bintang yang sinarnya mudah hilang dan tenggelam.

Saturday, November 30, 2013

PUISI LIAR

Cintai aku tanpa ikatan
Berdiamlah di garis-garis tanganku
Cintai aku meski hanya berpekan-pekan… berhari-hari… berjam-jam
Karena aku tak mementingkan keabadian

Aku November… bulan badai
dan hujan… dan dingin
Aku November… maka berkelebatlah
Seperti petir di jasadku
 
Cintai aku
Dengan segala keganasan Tartar
Dengan segala kehangatan savana
Dengan segala derasnya hujan
Jangan sisakan dan jangan ditahan
Dan jangan beradab selamanya

Aku telah jatuh di atas kedua bibirmu
Segala peradaban hijau
Cintai aku
Seperti gempa… seperti maut yang tak dinanti
Dan biarkan putingmu mengeras
Oleh pemantik dan bunga api
Menerkamku seperti serigala ganas kelaparan
Dan menggigitku… dan mencakarku
Bagai hujan memukul pantai

Aku lelaki tanpa suratan nasib
Maka jadilah nasibku
Dan biarkan aku di atas putingmu
Seperti pahatan di atas batu

Cintai aku dan jangan bertanya bagaimana

Malu jangan menyakitimu
Takut jangan menjatuhkan
Cintai aku tanpa ragu

Jadilah laut dan pelabuhan
Jadilah bumi dan pengasingan
Jadilah cerah dan badai
Jadilah lembut dan kasar

Cintai aku dengan beribu cara
Dan jangan ulangi kemarau
Sungguh… aku benci kemarau

Cintai aku dan katakan
Untuk mengusir cinta tanpa suara
Aku benci cinta yang dipendam
dikubur kesunyian

Cintai aku… jauh dari negeri yang takluk dan terkalahkan
Jauh dari kota kita yang kenyang oleh kematian
Jauh dari ambisinya
Jauh dari kelimunnya

Cintai aku… jauh dari kota kita
Yang telah lama
Ke sana Cinta tak singgah
Ke sana Tuhan tak datang

Cintai aku… wanitaku
Jangan takut kakimu terendam air
Karena tak ada wanita yang berniat
Mengeluarkan tubuhnya dari air
Karena putingmu adalah angsa putih
Tak akan hidup tanpa air

Cintai aku dengan suciku… dengan dosaku
Dengan tenangku, dengan badaiku
Tutupi aku
Dengan atap dari mawar
Wahai belantara kasih

*diambil dari Novel Mahasati karya Qaris Tajudin (2007)