Friday, October 5, 2018

Montessori


Apaan si montessori ?

Mari kita mulaidengan sejarah montessori
Montessori itu sebenernya nama seorang perempuan, Dr. Maria montessori, beliau adalah seorang pendidik, ilmuan dan dokter yang berkebangsaan Italia. Bisa dibilang kartini nya Italy. Karena pada saat itu, saat para perempuan italy yang ngejar pendidikan menengah lebih milih belajar di sekolah klasik,  beliau lebih milih sekolah teknis dengan tujuan jadi insiyur. Setelah lulus, orang tua montessori mendorong buat ngambil karir di dunia mengajar, tapi dia bertekad masuk sekolah kedokteran dan menjadi dokter, yang jelas-jelas di tentang sama bapaknya, karena waktu itu sekolah medis cuma buat para laki-laki. Montessori di tolak dari fakultas kedokteran, tapi akhirnya dibantuin sama pimpinan gereja katolik Roma, Paus Leo xiii, akhirnya mntessori terdaftar di universitas roma, dia jadi perempuan pertama yang masuk sekolah kedokteran di italia, tanggal 10 Juli 1896 menjadi wanita pertama yang lulus sebagai dokter di Italia, dan dengan perbedaan ini juga dia dikenal di seluruh negeri. Sometimes we need to be a different dan jadi beda itu bukan berarti salah. Kalo kata pandji pragiwaksono mah, sedkit lebih beda itu lebih baik, dari pada sedikit lebih baik.yuhu...

Nah, gimana metode montessori ini bisa terkenal diseluruh negara?

Awalnya metode montessori ini dipake buat ngelakuin penelitian dari perkembangan intelektual anak yang keterbelakangan mental. Montessori ngabisin 2 tahun bekerja di Sekolah Orthophrenic, bereksperimen dan menyempurin bahan yang dirancang oleh Itard dan Séguin. Setelah itu Montessori dapet kesempatan  bekerja bareng anak-anak normal dan ngebawa beberapa materi pendidikan yang dia kembangin.

Berita dari pendekatan baru Montessori nyebar dengan cepat. Dalam setahun bagian negara Swiss yang berbahasa Itali mulai mengubah taman kanak-kanak menjadi Casa dei Bambini ('Rumah Anak' yang didirikan Maria), dan penyebaran pendekatan pendidikan baru dimulai.

Pada musim panas 1909 Dr. Montessori memberikan kursus pelatihan pertama dengan pencapaian sekitar 100 siswa. Catatannya dari periode ini jadi buku pertamanya, yang diterbitin pada tahun yang sama di Italia, yang muncul dalam terjemahan di Amerika Serikat pada tahun 1912 sebagai The Montessori Method, mencapai tempat kedua dalam daftar nonfiksi terlaris AS. Setelah itu diterjemahin ke dalam 20 bahasa yang berbeda. Yang akhirnya jadi pengaruh besar di bidang pendidikan. Dan berkembang sampai saat ini. Keren kan...

Dari yang gua pahami tentang Montessori Method, sebenernya, metode ini digunakan supaya anak lebih berfikir kritis, mandiri, kreatif, dan bebas, tapi dalam pengawasan guru atau orang tua. Hal yang paling menarik perhatian gua pribadi adalah aspek kebebasan. Karena gua ngerasa masih banyak anak-anak dalam proses tumbuh kembangnya kurang mendapat ruang, dalam hal ini kebebasan kebagi jadi beberapa hal, 
  1. Kebebasan bergerak, anak diberi kebebasan untuk bergerak dan mengeksplore apa pun yang mereka mau ketahui, entah itu di dalam atau diluar ruangan.
  2. Kebebasan memilih, sejak lahir tiap manusia itu udah punya selera, jadi biarin anak memilih aktifitas yang mereka sukai, karena semua anak itu berprestasi di bidang yang  mereka sukai, jadi gak perlu memaksakan hal yang mereka gak suka,lebih baik memfasilitasi dan mendukung kegiatan yang mereka suka.
  3. Kebebasan berbicara, di metode montessori anak di berikan ruang buat mengasah sosial skill nya, bebas berbicara sama siapa aja yang mereka mau. Buat anak-anak yang belom siap, biasanya diarahin buat bergabung sama kelompok supaya terstimulus buat mulai berbagi. Biar nantinya  gak jadi ansos(anti sosial) kaya gue. huhu
  4. Kebebasan tumbuh, setiap anak berhak tumbuh dan mengembangkan mentalnya.
  5. Kebebasan menyayangi dan disayangi, orang tua, guru atau orang disekeliling wajib memberikan kasih sayang yang setara, engga ngebadingin satu dengan yang lainnya, dengan begitu anak akan belajar menyayangi dan menghargai lingkungan dengan cara yang sama.
  6. Kebebasan dari bahaya, artinya anak di arahkan untuk ngelakuin aktifitas dengan cara yang baik dan benar, supaya terhindar dari bahaya. Bukannya dilarang. misalnya, anak lari-larian, biasanya orang tua atau orang dewasa disekitarnya bakal langsung ngelarang, tapi seharusnya dikasih tahu akibat kalau dia lari-lari, gak hati-hati, bisa jatuh, kalau jatuh, sakit dan bisa luka, jadi lebih baik jalan aja. Gitu...!
  7. Kebebasan dari persaingan dan tekanan, biasanya perbandingan jadi salah satu hal yang dianggap sebagian orang bisa memicu anak buat ngelakuin hal yang lebih baik sesuai ekpsektasi orang tua. misal, anak lain udah bisa baca, biasanya orang tua yang anaknya belom bisa membaca bakal berusaha memotivasi anak tersebut dengan ngelakuin perbandingan atau dengan diiming-imingi reward. Kalau gak sesuai dengan ekpekasi orang dewasa, biasanya anak bakal dapat punichment.kalo di dunia montessori, gak ada persaingan, reward dan punichment, karena anak-anak dibiarkan ngelakuin aktifitas atas kemauannya sendiri. 
Sebenernya tanpa metode ini, udah seharusnya para orang tua membiarkan anaknya tumbuh dengan selayaknya, orang tua hanya sebagai pengarah, selebihnya anak-anak punya kebebasan dalam menentukan segala hal yang berkaitan sama aktifitas yang anak-anak mereka suka dan berhak atas pilihan hidupnya. Dengan adanya metode ini, bisa dibilang sebagai reminder para orang tua, tentang bagaimana seharusnya mendidik anak. Karena anak di ibaratin kaya tanaman yang baru tumbuh, kalo tumbuh di lingkungan yang baik, di kasih pupuk yang bagus, disiram setiap hari tanaman itu bakal grow up well. Sama kaya manusia. Karena jadi orang tua adalah profesi yang sangat gak gampag, karena harus belajar terus.
Sekarang udah banyak banget sekolah presschool yang mengadopsi metode ini, dan tuition sekolah berbasis motessori biasanya jauh lebih mahal.

Montessori method, ngajarin 5 hal utama, yaitu:
1.      Sensorial, di sekolah bermetode montessori, anak-anak diperkenalkan dengan mainan yang melatih indera, seperti bunyi (pendengaran), warna (pengelihatan), berbagai macam tekstur (peraba).
2.      Practical Life, anak-anak diajarin berbaga keterampialan, kaya pasang kaos kaki, sepatu, pakai dan lepas pakaian sendiri, menyiram tanaman, menuang air. Selain tujuannya biar mandiri, kegaitan tersebut juga  ngelatih anak supaya berfikir.
3.      Math, bukan berari balita disuruh ngerjain soal 4 log 64. Tapi diajarin buat mengenal bentuk, paham ukuran besar dan kecil, mengenal angka dan berhitung. Karena tanpa disadari anak-anak belajar angka dan berhitung biasanya dari lagu dan permainan.
4.      Language, kemampuan bahasa disini juga bukan berarti anak diajarin bilingual atau lebih, walau gak ada yang salah dengan penerapan dua bahasa atau lebih, tapi balik lagi, kemampuan tiap anak itu  beda-beda. Tapi di aspek ini, anak dikenalkan dengan huruf dan dilatih berkomunkasi dihadapan  banyak orang, misalnya diminta bercerita di depan kelas.
5.      Culture, anak-anak diajarkan tentang sopan santun, tata krama dan kebaikan. Diajarkan Antre, meminta maaf kalo ngelakuin kesalahan, diajarkan minta tolong kalo butuh bantuan, dan diajarkan  berterimakasih. Dan menurut gue salah satu kelemahan sistem pendidikan di indonesia adalah, karena lebih menekankan aspek akademis, dibanding budaya dan moralitas. Padahal selain IQ keberhasilan seseorang juga di tentuin dari EQ.

Dari hal-hal yang udah gua bahas, metode montessori itu gak hanya berlaku untuk disekolah tapi  juga bisa diterapin dirumah.
Untuk postingan selanjutnya gua bakal bahas soal aktifitas montessori rumahan. See yaawww...