Apaan si montessori ?
Mari kita mulaidengan sejarah
montessori
Montessori itu sebenernya nama seorang perempuan, Dr. Maria montessori,
beliau adalah seorang pendidik, ilmuan dan dokter yang berkebangsaan Italia.
Bisa dibilang kartini nya Italy. Karena pada saat itu, saat para perempuan italy
yang ngejar pendidikan menengah lebih milih belajar di sekolah klasik,
beliau lebih milih sekolah teknis dengan tujuan jadi insiyur. Setelah lulus,
orang tua montessori mendorong buat ngambil karir di dunia mengajar, tapi dia
bertekad masuk sekolah kedokteran dan menjadi dokter, yang jelas-jelas di
tentang sama bapaknya, karena waktu itu sekolah medis cuma buat para laki-laki.
Montessori di tolak dari fakultas kedokteran, tapi akhirnya dibantuin sama
pimpinan gereja katolik Roma, Paus Leo xiii, akhirnya mntessori terdaftar di
universitas roma, dia jadi perempuan pertama yang masuk sekolah kedokteran di
italia, tanggal 10 Juli 1896 menjadi wanita pertama yang lulus sebagai
dokter di Italia, dan dengan perbedaan ini juga dia dikenal di seluruh negeri. Sometimes
we need to be a different dan jadi beda itu bukan berarti salah. Kalo kata pandji
pragiwaksono mah, sedkit lebih beda itu lebih baik, dari pada sedikit lebih
baik.yuhu...
Nah, gimana metode montessori ini bisa terkenal diseluruh negara?
Awalnya metode montessori ini dipake buat ngelakuin penelitian dari perkembangan intelektual anak yang keterbelakangan mental. Montessori ngabisin 2 tahun bekerja di Sekolah Orthophrenic, bereksperimen dan menyempurin bahan yang dirancang oleh Itard dan Séguin. Setelah itu Montessori dapet kesempatan bekerja bareng anak-anak normal dan ngebawa beberapa materi pendidikan yang dia kembangin.
Berita dari pendekatan baru Montessori nyebar dengan cepat. Dalam setahun
bagian negara Swiss yang berbahasa Itali mulai mengubah taman kanak-kanak
menjadi Casa dei Bambini ('Rumah
Anak' yang didirikan Maria), dan penyebaran pendekatan pendidikan baru dimulai.
Pada musim panas 1909 Dr. Montessori memberikan kursus pelatihan pertama
dengan pencapaian sekitar 100 siswa. Catatannya dari periode ini jadi buku
pertamanya, yang diterbitin pada tahun yang sama di Italia, yang muncul dalam
terjemahan di Amerika Serikat pada tahun 1912 sebagai The Montessori Method, mencapai tempat kedua dalam daftar nonfiksi
terlaris AS. Setelah itu diterjemahin ke dalam 20 bahasa yang berbeda. Yang akhirnya
jadi pengaruh besar di bidang pendidikan. Dan berkembang sampai saat ini. Keren
kan...
Dari yang gua pahami tentang Montessori
Method, sebenernya, metode ini digunakan supaya anak lebih berfikir kritis,
mandiri, kreatif, dan bebas, tapi dalam pengawasan guru atau orang tua. Hal
yang paling menarik perhatian gua pribadi adalah aspek kebebasan. Karena gua
ngerasa masih banyak anak-anak dalam proses tumbuh kembangnya kurang mendapat
ruang, dalam hal ini kebebasan kebagi jadi beberapa hal,
- Kebebasan bergerak, anak diberi kebebasan untuk
bergerak dan mengeksplore apa pun yang mereka mau ketahui, entah itu di
dalam atau diluar ruangan.
- Kebebasan memilih, sejak lahir tiap manusia itu
udah punya selera, jadi biarin anak memilih aktifitas yang mereka sukai, karena
semua anak itu berprestasi di bidang yang mereka sukai, jadi gak
perlu memaksakan hal yang mereka gak suka,lebih baik memfasilitasi dan
mendukung kegiatan yang mereka suka.
- Kebebasan berbicara, di metode montessori anak di
berikan ruang buat mengasah sosial skill
nya, bebas berbicara sama siapa aja yang mereka mau. Buat anak-anak yang
belom siap, biasanya diarahin buat bergabung sama kelompok supaya
terstimulus buat mulai berbagi. Biar nantinya gak jadi ansos(anti sosial) kaya gue.
huhu
- Kebebasan tumbuh, setiap anak berhak tumbuh dan
mengembangkan mentalnya.
- Kebebasan menyayangi dan
disayangi, orang
tua, guru atau orang disekeliling wajib memberikan kasih sayang yang
setara, engga ngebadingin satu dengan yang lainnya, dengan begitu anak
akan belajar menyayangi dan menghargai lingkungan dengan cara yang sama.
- Kebebasan dari bahaya, artinya anak di arahkan untuk ngelakuin
aktifitas dengan cara yang baik dan benar, supaya terhindar dari bahaya.
Bukannya dilarang. misalnya, anak lari-larian, biasanya orang tua atau
orang dewasa disekitarnya bakal langsung ngelarang, tapi seharusnya
dikasih tahu akibat kalau dia lari-lari, gak hati-hati, bisa jatuh, kalau
jatuh, sakit dan bisa luka, jadi lebih baik jalan aja. Gitu...!
- Kebebasan dari persaingan dan
tekanan, biasanya
perbandingan jadi salah satu hal yang dianggap sebagian orang bisa memicu
anak buat ngelakuin hal yang lebih baik sesuai ekpsektasi orang tua. misal,
anak lain udah bisa baca, biasanya orang tua yang anaknya belom bisa
membaca bakal berusaha memotivasi anak tersebut dengan ngelakuin
perbandingan atau dengan diiming-imingi reward. Kalau gak sesuai dengan
ekpekasi orang dewasa, biasanya anak bakal dapat punichment.kalo di dunia
montessori, gak ada persaingan, reward dan punichment, karena anak-anak
dibiarkan ngelakuin aktifitas atas kemauannya sendiri.
Sebenernya tanpa metode
ini, udah seharusnya para orang tua membiarkan anaknya tumbuh dengan
selayaknya, orang tua hanya sebagai pengarah, selebihnya anak-anak punya
kebebasan dalam menentukan segala hal yang berkaitan sama aktifitas yang
anak-anak mereka suka dan berhak atas pilihan hidupnya. Dengan adanya metode
ini, bisa dibilang sebagai reminder para orang tua, tentang bagaimana
seharusnya mendidik anak. Karena anak di ibaratin kaya tanaman yang baru
tumbuh, kalo tumbuh di lingkungan yang baik, di kasih pupuk yang bagus, disiram
setiap hari tanaman itu bakal grow up well. Sama kaya manusia. Karena jadi
orang tua adalah profesi yang sangat gak gampag, karena harus belajar terus.
Sekarang udah banyak
banget sekolah presschool yang
mengadopsi metode ini, dan tuition
sekolah berbasis motessori biasanya jauh lebih mahal.
Montessori method, ngajarin 5 hal utama,
yaitu:
1. Sensorial, di sekolah bermetode montessori, anak-anak
diperkenalkan dengan mainan yang melatih indera, seperti bunyi (pendengaran),
warna (pengelihatan), berbagai macam tekstur (peraba).
2. Practical Life, anak-anak diajarin berbaga keterampialan,
kaya pasang kaos kaki, sepatu, pakai dan lepas pakaian sendiri, menyiram
tanaman, menuang air. Selain tujuannya biar mandiri, kegaitan tersebut juga ngelatih anak supaya berfikir.
3. Math, bukan berari balita disuruh ngerjain
soal 4 log 64. Tapi diajarin buat mengenal bentuk, paham ukuran besar dan
kecil, mengenal angka dan berhitung. Karena tanpa disadari anak-anak belajar angka
dan berhitung biasanya dari lagu dan permainan.
4. Language, kemampuan bahasa disini juga bukan berarti
anak diajarin bilingual atau lebih,
walau gak ada yang salah dengan penerapan dua bahasa atau lebih, tapi balik
lagi, kemampuan tiap anak itu beda-beda.
Tapi di aspek ini, anak dikenalkan dengan huruf dan dilatih berkomunkasi
dihadapan banyak orang, misalnya diminta
bercerita di depan kelas.
5. Culture, anak-anak diajarkan tentang sopan santun,
tata krama dan kebaikan. Diajarkan Antre, meminta maaf kalo ngelakuin
kesalahan, diajarkan minta tolong kalo butuh bantuan, dan diajarkan berterimakasih. Dan menurut gue salah satu
kelemahan sistem pendidikan di indonesia adalah, karena lebih menekankan aspek
akademis, dibanding budaya dan moralitas. Padahal selain IQ keberhasilan seseorang juga di tentuin dari EQ.
Dari hal-hal yang udah
gua bahas, metode montessori itu gak hanya berlaku untuk disekolah tapi juga bisa diterapin dirumah.
Untuk postingan
selanjutnya gua bakal bahas soal aktifitas montessori rumahan. See yaawww...